Breaking News

  • PN Pasir Pengaraian Gelar' Sidang Lapangan Tuntutan Lahan dan Kebun Umi Handayani   ●   
  • Menuju Pilkada Dumai 2024, Paisal Dinilai Masih di Atas Angin   ●   
  • Israel Tetap Serang Rafah Meski Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata   ●   
  • Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran   ●   
  • Ilmuwan China Ciptakan Virus Mutan Ebola, Timbulkan Gejala Mengerikan   ●   
Manfaat Tidur Miring ke Kanan
Senin 15 Januari 2024, 09:56 WIB

MADINAH -- Ada sebuah hadits diriwayatkan dari Al Barra bin Azib memberikan tuntunan kepada umat Muslim tentang apa saja adab tidur. Salah satunya ialah dengan membaringkan tubuh ke kanan.

Berikut ini bunyi hadits lengkapnya:
 

قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ وَقُلْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ

Al-Barra bin Azib berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda kepadanya:

"Jika ingin hendak tidur, maka berwudhulah dengan wudhu sholat, kemudian berbaringlah dengan menyamping ke kanan, lalu bacalah: 'Allahumma aslamtu wajhî ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja' tu dzohrî ilaika rohbatan wa roghbatan ilaika, là malja`a wala manja minka illâ ilaika, âmantu bikitâbika alladzi anzalta wa binabiyyika alladzî arsalta (Ya Allah, kuserahkan wajahmu kepada-Mu, dan kuserahkan urusanku kepada-Mu, ku-rebahkan punggungku kepada-Mu dengan penuh kecintaan dan ketakutan kepada-Mu. Tak ada tempat berlindung dan keselamatan dari-Mu kecuali Engkau. Aku beriman kepada kitab-Mu yang Kau turunkan dan kepada nabi-Mu yang Kau utus). Apabila kau mati pada malammu itu, niscaya kau tetap dalam keadaan fitrah. Jadikan semua doa itu adalah akhir dari apa yang kau ucapkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dijelaskan dalam "Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah" karya Dr Nadiah Thayyarah, bahwa menurut Dr Zhafir al-Aththar, saat seseorang tidur telungkup, beberapa saat kemudian ia akan merasa sesak napas, karena dadanya sulit berkontraksi saat bernapas. Posisi telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang leher. Selain itu, posisi ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.

Seorang peneliti Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup atau tengkurap. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat seorang laki-laki tidur tengkurap, maka sabda beliau, "Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Adapun tidur dengan posisi telentang, menurut Al-Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Karena saat telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.

Selain itu, bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza. Juga bisa mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.

Sedangkan pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Orang yang tidur seperti itu akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tak sedap.

Posisi tersebut tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).

Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi miring ke kiri ini, lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.

Adapun tidur menyamping ke kanan adalah posisi yang paling benar, karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan. Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil di posisinya.

Posisi tidur miring ke kanan juga lebih cepat dalam mengosongkan makanan di lambung setelah dicerna. Tidur menyamping ke kanan adalah posisi tidur yang paling tepat dan dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.

Sumber
Republika




Untuk saran dan pemberitaan informasi silakan kontak HP: 0812-76-47104, email: redaksi_riautrust@yahoo.com
free html hit counter

Copyright © 2023 riautrust.com - All Rights Reserved
Scroll to top