Breaking News

  • Siapkan Payung, Hujan Disertai Petir Diprediksi Kembali Guyur Riau Hari Ini   ●   
  • Perluas Relasi Keilmuan, UMRI Bangun Kerja Sama dengan Yala Rajabhat University Thailand   ●   
  • Tarif Parkir Pasar Tradisional di Pekanbaru Turun Jadi Rp1.000   ●   
  • Berikan Materi Manasik Haji Tingkat Kabupaten Rokan Hulu, Ini Pesan Plt Kakanwil Kemenag Riau   ●   
  • Siapkan SDM Berkualitas, Pemkab Siak Lanjutkan Program BeTunas   ●   
Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Apakah Ahli Kubur Senang Diziarahi?
Sabtu 09 Maret 2024, 08:03 WIB

RIAUTRUST.com - Ziarah berasal dari bahasa Arab yang berarti berkunjung. Secara istilah, ziarah diartikan berkunjung ke makam orang yang sudah meninggal dunia, kemudian dikenal dengan istilah ziarah kubur.

Aktivitas ziarah kubur biasanya diisi dengan dzikir, tahlil, pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, dan ditutup dengan doa. Hikmah ziarah kubur adalah mengingatkan kita pada kematian dan kehidupan setelah di dunia, yakni akhirat.

Berdasarkan sejarahnya, ziarah kubur sempat dilarang oleh Rasulullah SAW pada masanya. Namun kemudian, larangan tersebut dicabut. Rasulullah SAW bersabda,

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian.” (HR Muslim).

Dalam pelaksanaannya, ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja. Tak ada waktu khusus. Namun, banyak muslim yang berziarah kubur menjelang Ramadhan dan menjadi tradisi yang selalu dilakukan setiap tahunnya.

Bicara soal ziarah, ada sebuah kisah seorang sahabat bernama Abu Razin bertanya kepada Rasulullah.

“Wahai Rasul, jika aku mau berjalan lewat kuburan orang-orang meninggal, adakah ucapan yang dapat aku sampaikan ketika melewati mereka?” tanya Abu Razin, dikutip dari NU Online, Selsa (5/3/2024).

Kemudian Rasulullah SAW pun menjawab dengan meminta ucapkan salam sebagai berikut.

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُؤْمِنِيْنَ، أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ

Artinya: “Salam keselamatan teruntuk kalian, wahai ahli kubur dari orang-orang muslim dan mukmin. Kalian adalah pendahulu bagi kami. Dan kami adalah pengikut kalian. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian.”

Abu Razin kembali bertanya kepada Rasulullah SAW, “ Memangnya mereka mendengar?”

Rasulullah SAW pun menjawab, “Mereka mendengar, namun tidak bisa menjawab. Hai Abu Razin, tidakkah engkau rida ucapanmu dijawab malaikat sebanyak mereka?”

Menurut As-Suyuthi, maksud “Mereka tidak mampu menjawab” adalah menjawab dengan jawaban yang tak terdengar oleh orang hidup.

Ketika ahli kubur menjawab salam yang mendatanginya, lantas apakah mereka gembira dengan datangnya para peziarah? Soal ini telah dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Irsyadul ‘Ibad.

آنس مَا يكون الْمَيِّت فِي قَبره إِذا زَارَهُ من كَانَ يُحِبهُ فِي دَار الدُّنْيَا

Artinya: “Sesenang-senangnya mayat di alam kubur adalah ketika diziarahi oleh orang yang dicintainya semasa di dunia.”

Bayangkan saja, orang yang masih hidup pun saat didatangi orang yang dicintainya akan senang. Apalagi ini orang yang sudah meninggal, ditambah dengan bacaan doa-doa agar diberi ampunan dan mendapat rahmat-Nya. Wallahu a’lam.

Sumber
Liputan6




Untuk saran dan pemberitaan informasi silakan kontak HP: 0812-76-47104, email: redaksi_riautrust@yahoo.com
free html hit counter

Copyright © 2023 riautrust.com - All Rights Reserved
Scroll to top