Breaking News
Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita | Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal | Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM | AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023 Sabtu, 27 April 2024

 
Rektor UIN Suska Sayangkan Kusnadi Sambangi Gedung KPK RI
Kamis, 21-03-2019 - 15:26:32 WIB

PEKANBARU - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Prof Akhmad Mujahidin menyayangkan sikap mantan Wakil Rektor II, DR Kusnadi yang pergi keluar kota dan menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanpa izin pimpinan.

"Sebagai ASN seharusnya tahu rambu-rambu, kan beliau itu ASN. Harusnya kalau keluar kota memberitahu atasannya," kata Akhmad Mujahidin kepada CAKAPLAH.com, Kamis (21/3/2019).

Hal itu menurutnya sesuai dengan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS.

"Mestinya kalau keluar kota harus tahu rektor dan dekannya, apalagi beliau (Kusnadi) menyambangi lembaga-lembaga yang berkaitan dengan hukum," tegasnya. 

Jika kedatangan Kusnadi ke KPK ada masalah, Akhmad Mujahidin menyampaikan hendaknya masalah tersebut dibicarakan terlebih dahulu dengan internal UIN Suska Riau.

"Kalau ada masalah kan bisa dibicarakan di internal dulu dan diklarifikasi. Karena kita orang hidup ada aturan dan ada data. Kita punya Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, punya atasan di dalam kampus," ujarnya.

"Mestinya ASN taat aturan. Kalau ada persoalan internal kampus mari kita selesaikan. Jangan malah menimbulkan fitnah, itu saja kalau saya. Kalau itu fitnah kan bisa membahayakan diri sendiri," tambahnya menegaskan.

Apakah UIN akan memberi teguran dan sanksi, Akhmad Mujahidin menyatakan kalau memang ada datanya membuktikan Kusnadi keluar kota tanpa izin akan diproses.

"Saya kan pejabat negara, tentu kalau datanya ada nanti kita proses sesuai aturan yang berlaku. Karena data itu menjadi pegangan seorang pimpinan. Seperti minggu lalu ada pemberhentian beliau (Kusnadi), itu kan ada data dan kasusnya, kan tak mungkin tiba-tiba kita berhentikan tanpa ada dasar," cakapnya.

"Intinya sekarang kita tenang saja. Karena hidup ini banyak masalah, maka langkah yang paling bijak adalah jadilah bagian dari pemecah masalah itu sendiri, dan jangan menjadi bagian dari masalah itu," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya DR Kusnadi diam-diam menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Kedatangannya ke gedung antiraswah itu diduga kuat melaporkan soal kasus pemberhentiannya sebagai Wakil Rektor II oleh Rektor UIN Suska Riau, Prof Akhmad Mujahidin belum lama ini.

Saat dikonfirmasi CAKAPLAH.COM, Kusnadi tak menampik kalau dirinya memang datang ke KPK di Jakarta. Namun saat ditanya apakah kedatanganya ke KPK itu soal kasus pemberhentiannya sebagai wakil rektor, dia tidak menutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi.

"Bisa jadi soal itu. Tapi perihal kedatangan saya ke KPK tak perlu orang tahulah, yang jelas banyak. Karena tidak satu kesalahan dia (Akhmad Mujahidin,red)," katanya, Rabu (20/3/2019).

Kusnada beralasan tidak membeberkan maksud kedatangannya ke KPK karena pada akhirnya dirinya juga yang harus bertanggung jawab.

"Yang memperjuangkan juga saya, yang memperbaiki juga saya. Tidak ada orang lain yang membantu. Maksudnya tidak ada orang lain yang berani ikut dengan saya, tidak ada," ungkapnya.

Karena itu, Kusnadi memohon doa masyarakat Riau agar usahanya datang ke KPK untuk kebaikan bersama bisa beehasil. Karena kedatangannya ke KPK juga sudah penuh pertimbangan yang matang.

"Iya, segala sesuatu semua harus penuh pertimbangan. Karena segala sesuatu itu variabelnya tidak berdiri sendiri. Karena kalau persoalan melaporkan itu cukup gampang. Kita tunggu saja nanti pasti bentrok. Kalau orang kasih (memberi) masukan dan itu benar pasti bentrok," tegasnya.

[sumber: cakaplah.com]



 
Berita Lainnya :
  • Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  • Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
  • Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
    #2 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #3 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #4 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #5 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #6 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #7 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #8 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
    #9 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #10 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved