PELALAWAN - Destinasi wisata ombak Bono, Sungai Kampar yang berada di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau salah satu objek wisata langka di dunia. Namun sayangnya, promosi destinasi tidak dibarengi dengan akses menuju lokasi wisata masih berupa jalan tanah.

Kondisi tersebut tentu akan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Karena bagaimana orang akan berwisata ke Ombak Bono jika sarana penunjang tidak bagus.

"Kalau jalan tidak diaspal bagaimana bule (wisatawan manca negara) mau ke sana, tidak mungkin semuanya pakai helikopter," kata Gubernur Riau, Syamsuar kepada CAKAPLAH.com.

Untuk itu, Syamsuar mengaku Pemprov Riau telah bekerjasama dengan kepala daerah setempat untuk mengusulkan pembangunan jalan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Saya sudah bekerjasama dengan pak Bupati Pelalawan. Nanti mereka juga akan mengusulkan perbaikan jalan menuju destinasi Bono melalui APBN," sebutnya.

Selain APBN, lanjut mantan Bupati Siak dua periode ini, pembangunan jalan tersebut nantinya akan sharing dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau.

"Mungkin nanti anggarannya sharing antara APBN dan APBD Provinsi Riau. Dan itu menurut aturan dibolehkan, karena akses menuju Bono cukup panjang, kalau APBD semua tak cukup," cakapnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau dijelaskan sektor pariwisata masih dihadapkan pada permasalahan wisata yang belum memiliki legalitas status lahan. Sehingga pemerintah tidak dapat membangun fasilitas pariwisata.

Sementara itu, terdapat komponen 3A yakni amenitas, aksesibitas, dan atraksi yang ada di destinasi wisata belum terfasilitasi dan dikelola dengan maksimal perlu menjadi perhatian Pemprov Riau. [cakaplah]