PEKANBARU - Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam - Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Pekanbaru hingga saat ini masih melakukan demonstrasi di depan Mapolda Riau. Mahasiwa tersebut menyampaikan orasi dan membentangkan spanduk yang berisi tuntutan mereka.

Dalam aksinya HMI-MPO menyatakan bahwa reformasi Indonesia yang sudah dilakukan sejak 21 tahun yang lalu mengalami banyak kemunduran. Beberapa diantaranya seperti kebebasan berpendapat yang terus ditekan, ekonomi yang stagnan, demokrasi yang liberal dan maraknya ketidakadilan.

"Untuk itu kita melakukan aksi untuk menegakkan komitmen agenda Reformasi 1998," kata Korlap Aksi, Ali Imron pada Rabu (22/5/2019).

Massa menuntut agar kepolisian memperkuat penegakkan hukum yang berorientasi kepada keadilan di tengah masyarakat. "Keadilan ini meliputi kebebasan berpendapat dan juga penegakkan hukum sesuai prosedur," jelas Ali.

"Kita juga menuntut agar penegakkan hukum harus sesuai dengan aturan perundang-undangan," ujar Ali.

Massa juga meminta agar ada perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu. Mereka mencatat adanya beberapa kekurangan seperti surat suara yang kurang, pengamanan yang kurang, serta banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia.

"Kita juga meminta agar pihak yang berlaku curang dalam pemilu untuk segera diproses hukum," ungkap Ali.

"Kita juga tuntut agar kepolisian bersifat lebih profesional, khususnya dalam penetapan tersangka kasus makar seperti Eggy Sujana," tutup Ali. [cakaplah]