SIAK - Keberadaan arsip sebagai sumber informasi dan kajian bagi berbagai disiplin ilmu seperti sejarah, arkeologi, hukum, arsitektur, dan lainnya, perlu dilestarikan keberadaannya sebagai bagian dari warisan bersejarah dengan metode dan prosedur yang tepat.

Pagi itu, Kamis (19/9/19) bertempat di Kantor Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak, dua orang tenaga ahli Restorasi Preservasi Arsip dari Kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), tampak sibuk melakukan peragaan. Mereka bertugas menjadi instruktur yang memberikan petunjuk tata cara restorasi arsip-arsip penting Kesultanan Siak tempo dulu.

Kadir, Salah seorang tim ahli ANRI yang diturunkan, menjelaskan kepada staf Bidang Arsip Perpustakaan Siak, bahwa salah satu metode perawatan dan perbaikan arsip kertas adalah dengan cara menetralkan asam pada arsip dengan menyemprotkan zat magnesium karbonat lalu melapisi arsip dengan Japanesse Tissue, setelah itu melapisi dengan lem khusus.

 Teknik ini kata dia, untuk melindungi bentuk fisik arsip dari pengaruh luar yang bisa merusak kertas.  Salah satu arsip penting yang menjadi sampel pada hari itu adalah peta Riau yang sudah hampir rusak.

"Teknik ini salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur, pengaruh asam, karena dimakan serangga, kesalahan penyimpanan dan sebagainya" sebut Kadir.

Menurut Kadir, umumnya arsip/dokumen yang akan di restorasi adalah berupa kertas lembaran seperti naskah kuno, peta poster dan sebagainya yang umumnya sudah rapuh.

Untuk itulah lanjut dia, Bidang Kearsipan Kantor Perpustakaan Kabupaten Siak  sejak lama telah menjalin hubungan kerjasama dengan ANRI. Ia merasa bangga karena SDM kearsipan di Kabupaten Siak telah memulai secara mandiri merestorasi arsip, sesuai dengan standar dan prosedur.

"Hari ini kami mengajarkan cara memperbaiki arsip kartografik atau peta ukuran A3" ucapnya.

Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak Muhammad Arifin mengatakan, pihaknya sengaja mengundang tim teknis dari ANRI untuk memberikan informasi dan praktek bagaimana  proses restorasi dokumen kuno (arsip istana) yang sesuai dengan prosedur dan SOP dari ANRI.

"Tahun ini kami akan melakukan restorasi arsip sebanyak 21.854  lembar" Kata Arifin.

Arifin bilang, untuk tahun depan sudah mengusulkan anggaran untuk merestorasi sebanyak 2500 lembar dokumen kuno yang berada di masyarakat. Termasuk dokumen pribadi masyarakat yang sudah rusak, sehingga bisa di gunakan kembali.

Kedepan untuk kebutuhan pendidikan dan informasi sejarah kepada masyarakat, arsip yang sudah di restorasi akan di scan digital oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak, selanjutnya akan dipamerkan untuk umum di Gedung Situs Cagar Budaya Madrasatunnisa' yang berada persis disebelah istana.

"Iya, dokumen tersebut akan kita pamerkan untuk umum, InsyaAllah bertepatan HUT Kabupaten Siak Tanggal 12 Oktober tahun ini, akan kita luncurka  peresmiannya" kata Arifin.(R/R)