INHU - Untuk memenuhi target swasembada pangan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Dinas Pertanian dan Perikanan (Disnakan) Inhu terus menggenjot upaya peningkatan produksi pertanian dengan menggulirkan berbagai bantuan kepada kelompok tani (poktan) padi, sawah dan jagung (pajale).

Di tahun 2018 saja, produksi beras Inhu belum mampu memenuhi kebutuhan penduduk setempat yang mencapai 33,74 persen. Untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat Inhu, khususnya beras masih didatangkan dari Sumbar, Jambi dan Bangkinang.

Hal ini dikatakan Kepala Disnakan Inhu, Paino ketika melaksanakan kegiatan panen raya padi sawah di Desa Kelayang Kecamatan Rakitkulim, Kamis (14/11/2019).

Kadistanak Inhu Paino panen raya padi sawah di Poktan Mekar Indah Desa Kelayang diareal seluas 45 hektar dari total luas areal padi sawah di Kecamatan Rakitkulim berkisar 700-800 hektar. Pada panen raya padi tersebut Kadistanak Inhu hadir bersama sejumlah pejabat Inhu lainnya dan dari Distan Riau.

Kedepan katanya,  Disnakan Inhu akan mengalakkan indek IP 200. Bila dulu petani padi sawah satu kali melakukan tanam setahun, kini dua kali tanam dengan rata-rata produksi 3,59 gabah kering per hektar.

Paino juga mengatakan, bagi petani padi sawah yang gagal panen akibat bencana alam, Pemkab Inhu telah memberikan santunan asuransi dari PT Jasindo.

Sementara Kasi Pengelolaan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Riau, Desmiwati mengatakan, selama ini di Inhu terus digulirkan bantuan dari APBD Provinsi dan APBN, seperti bantuan alat pengelolaan lahan sawah pertanian dan alat pasca panen. "Tahun ini ada 10 unit yang disalurkan kepada petani," tukasnya. (ASH).