Breaking News
Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal | Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM | AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023 | Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai Jumat, 26 April 2024

 
RI Berkutat Lawan Corona saat Thailand 100 Hari Nihil Kasus
Sabtu, 05-09-2020 - 17:07:28 WIB

JAKARTA - Thailand menyatakan terbebas dari infeksi virus corona setelah mencatat nihil kasus baru dalam waktu 100 hari. Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang cukup agresif melakukan langkah pencegahan penularan virus corona.

"Kasus ini merupakan kasus penularan lokal setelah lebih dari 100 hari berlalu tanpa ada laporan infeksi yang ditularkan secara lokal," kata Suwannachai Wattanayincharoen, direktur Departemen Pengendalian Penyakit Thailand dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (3/9) mengutip CNN.

Negeri Gajah Putih menjadi negara yang pertama kali mengungkap adanya kasus corona kepada publik dunia di luar China. Pemerintah setempat mengumumkan kasus itu tepatnya pada 13 Januari 2020.

Kasus corona pertama Thailand adalah seorang turis China yang terbang ke ibu kota Bangkok dari kota Wuhan. Usai penemuan ini pada akhir Maret Thailand melarang turis dari Tiongkok untuk masuk ke sana.

Kemudian saat kasus nyaris menyentuh angka seribu, pada akhir Maret 2020 pemerintah mencanangkan status darurat dan melarang warga negara asing masuk.

Demi mengedepankan urusan kesehatan, Thailand musti berkorban roda perekonomian yang menurun hingga 12,2 persen di kuartal kedua tahun ini. Ini rekam jejak terburuk dalam 22 tahun sejak krisis Asia di 1998. Industri pariwisata merupakan penyokong perekonomian negara tetapi ada penurunan 80 persen kunjungan turis dari rekor tahun lalu sebanyak 39,8 juta menjadi hanya sekitar 8 juta saja.

Akan tetapi pengorbanan ini nyatanya tidak sia-sia. Dalam 100 hari, tidak ada laporan kasus akibat transmisi lokal. Dari sebanyak 70 juta penduduk, Thailand 'hanya' mencatat sebanyak 3.427 kasus dengan 58 kematian. Menurut Kementerian Kesehatan setempat sebanyak 28 kasus merupakan transmisi di luar negeri.

Meski tak lama setelah pengumuman Thailand 'kebobolan' satu kasus positif, tak ada salahnya Indonesia sedikit belajar pada kesuksesan Negeri Gajah Putih.

Berbeda dengan Thailand, Indonesia saat ini justru sedang mengalami lonjakan harian kasus corona. Infeksi corona pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Hingga sekarang, kasus positif Covid-19 seolah belum mau surut. Terhitung sudah sekitar enam bulan Indonesia memerangi corona yang hingga Jumat (4/9) tercatat sebanyak 187.537 kasus positif.

Lockdown alias Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di berbagai wilayah tidak efektif menekan laju penularan virus.

Melihat peningkatan kasus, ahli epidemiologi Pandu Riono menilai PSBB musti dilakukan ketat. Selama ini aliran moda transportasi masih berjalan dengan aplikasi protokol kesehatan. Namun ia mengusulkan untuk menyetop moda transportasi kecuali untuk logistik makanan.

"Kita dari dulu PSBB-PSBB tapi tidak serius, padahal kalau serius kita PSBB, lockdown semua, kasusnya dua minggu sampai satu bulan, menurun," kata Pandu pada CNNIndonesia.com, Kamis (3/9).

Hanya saja mungkin Indonesia masih lebih mengedepankan roda perekonomian. Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir malah menganggap PSBB sudah tidak diperlukan.

"Tidak perlu lagi kita misalnya harus lockdown, harus PSBB, enggak perlu. Kalau kita lockdown atau PSBB, apa yang terjadi? Ekonomi tidak bergerak, negara kita menjadi resesi," kata Abdul.

(CNN Indonesia)



 
Berita Lainnya :
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  • Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
  • Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
  • AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #2 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #3 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #4 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #5 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #6 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #7 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
    #8 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #9 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #10 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved