Deklarasi KAMI Riau Kembali Diundur, Ini Alasannya
Selasa, 29-09-2020 - 14:36:46 WIB
PEKANBARU - Panitia terus mematangkan persiapan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Provinsi Riau. Namun, deklarasi yang dijadwalkan semula tanggal 2 Oktober kembali diundur.
Sekretaris KAMI Riau, Azmi Rozali mengatakan, bahwa pengunduran jadwal ini sebagai arahan dari KAMI Pusat. Hal ini dikarenakan, tokoh deklarasi KAMI Nasional yang dijadwalkan hadir di Riau, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tidak bisa hadir pada tanggal tersebut.
"Jenderal Gatot Nurmantyo baru bisa hadir di atas tanggal 5. Kita mengajukan opsi tanggal 9. Tapi kalau tidak bisa kita undur seminggu setelahnya," cakap Azmi usai rapat persiapan Deklarasi KAMI Riau, Selasa (29/9/2020).
Selanjutnya Azmi menjelaskan secara umum persiapan deklarasi sudah 90 persen, dan tidak ada masalah berarti, hanya tinggal deklarasi. "Alhamdulillah sudah 90 persen persiapan kita," tukasnya.
Sebelumnya, Azmi menjelaskan, bahwa KAMI Riau didukung oleh tokoh-tokoh Riau antara lain Hj Azlaini Agus, dan Prof Muchtar Ahmad. Kemudian juga bergabung berbagai Ormas yang satu suara bahu membahu terciptanya KAMI Riau.
"Selain Ibu Azlaini dan Prof Muchtar Ahmad, banyak tokoh lain yang merupakan representasi organisasi seperti MUI, Muhammadiyah," cakapnya lagi.
Lebih jauh, Azmi mengatakan, bahwa KAMI Riau hadir murni sebagai gerakan moral. Untuk mengawal Republik Indonesia tetap berdiri, dan meluruskan hal yang salah.
"Lebih kepada mengawal penyelenggaraan negara, bagaimana agar Pancasila kembali pada maksud sebenanrnya. Tak diubah, tetap pada koridor. Mendukung tegaknya NKRI yang kita anggap beberapa tahun terakhir ada yang berupaya mengubah Dasar Negara," cakapnya lagi.
Disinggung mengenai apakah nantinya KAMI Riau akan beralih menjadi suatu kekuatan politik dan akan menjadi partai, Azmi mengatakan tidak.
"Saat ini belum ada terpikir bahwa KAMI akan jadi parpol. Secara organisasipun, KAMI pusat dan daerah tak ada jalur organisasi, SK kita juga tak ada ditandatangani KAMI pusat. Gerakan ini murni gerakan moral," tukasnya.