JAKARTA - Universitas Kota Yokohama Rabu lalu mengatakan para peneliti di kampus itu menemukan antibodi di dalam tubuh manusia bisa bertahan selama enam bulan setelah terinfeksi virus corona baru penyebab penyakit Covid-19.
Laman Mainichi melaporkan, Jumat (4/12), temuan ini menurut para peneliti di Universitas Yokohama, berarti vaksin Covid-19 yang kini tengah dibuat oleh Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara lain bisa memicu antibodi yang bertahan cukup lama.
Dari Agustus hingga September ada 617 pasien Covid-19 yang ikut ambil bagian dalam penelitian ini secara sukarela. Tim peneliti kemudian mengumpulkan sampel darah mereka dan dari 376 bekas pasien di usia 20-an hingga 70-an tahun, sebanyak 280 di antaranya tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan, 71 mengalami gejala sedang dan 25 lagi gejalanya parah.
Tim peneliti juga akan melakukan penelitian terhadap mantan pasien Covid-19 satu tahun setelah dia tertular.
"Sejumlah penelitian di luar negeri mengindikasikan antibodi bisa bertahan selama beberapa bulan di tubuh pasien yang sudah tertular," kata Atsushi Goto, profesor Asosiasi Ilmu Kedokteran Universitas Yokohama yang merupakan salah satu anggota tim peneliti.
Menurut Goto, penelitian yang mereka lakukan hasilnya luar biasa dan sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan di luar negeri.
Jepang sudah sepakat dengan perusahaan farmasi AS Pfizer dan Moderna serta perusahaan Inggris AstraZeneca untuk mendapat vaksin yang memadai jika sudah tersedia.
[Merdeka.com]