Breaking News
Ini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Kabut Asap di Riau | Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Perubahan Iklim dan Geopolitik Dunia | Terkait Postingan Pungli di Perawang, Personil Polsek Tualang Lakukan Patroli | Cegah Stunting! Forikan Siak Gelar Penyuluhan Stunting Bagi Kader Posyandu | Daftar Harga Bahan Olahan Karet di Riau Bervariasi | 14 Tahun Jadi Guru Honor, Akhirnya Era Santi Terima SK PPPK Dari Bupati Siak Minggu, 1 Oktober 2023

 
Ijtima Ulama III Dilarang, Germas PMKRI: Pemerintah Kok Makin Aneh
Minggu, 28-04-2019 - 12:04:26 WIB

JAKARTA - Pemerintah diminta mematuhi prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan setiap individu atau masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya. Entah dengan bentuk apapun, asalkan masih dalam koridor aturan dan hukum yang berlaku.

Ketua Gerakan Masyarakat Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Germas PMKRI) Rinto Namang menangkap kesan penguasa yakni pemerintah kini semakin tak demokratis. Soalnya, ulama yang hendak menggelar Ijtima III pun hendak dilarang-larang dilakukan.

"Ijtima ulama, aksi turun ke jalan, atau apapun bentuknya, sejauh itu berkumpul untuk menyatakan pendapat adalah sah dalam demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan setiap individu sebagai warga Negara," tutur Rinto.

Dia menyikapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang hendak menghentikan Ijtima Ulama III.

Rinto menegaskan, gerakan berkumpul dan menyatakan pendapat dalam negara demokrasi itu sah dan dijamin UUD 1945 Pasal 28. Negara, dalam hal ini pemerintah, tidak boleh melarang setiap warga negara untuk berkumpul dan menyatakan pendapat.

Justru sebaliknya, kata dia, negara melindungi hak-hak tersebut agar tidak dikurangi dan diintimidasi oleh pihak manapun.

Karena itu, Rinto berharap meskipun semua unsur di Kantor Presiden saat ini adalah bagian dari pemenangan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, bukan berarti apa yang disampaikan Moeldoko itu harus diamini.

Sebab, menurut Rinto, jelas sekali pernyataan Moeldoko itu justru antidemokrasi dan menunjukkan arogansi maupun sikap otoriter kepada masyarakat.

"Saya kira pernyataan Kepala Staf Kepresidenan adalah suatu pernyataan yang bertentangan dengan UUD 1945. Itu juga bertentangan dengan hak dan kebebasan warga negara. Karena itu, atas nama demokrasi, Saudara Moeldoko harus mundur dari jabatannya itu," tutupnya.

Moeldokobaru-baru ini merepon adanya wacana Ijtima Ulama III atas hasil Pemilu 2019. Moeldoko meminta sebaiknya Ijtima Ulama III tidak dilakukan dan harus dihentikan.

Sebagai catatan, Ijtima Ulama III rencananya digelar untuk menetapkan sikap bersama dalam menyikapi kecurangan-kecurangan yang ada dalam Pemilu 2019.

"Persoalan kecurangan selalu diembuskan. TSM ya, terstruktur, sistematis, masif, ada satu lagi mungkin (yang kurang), luar biasa. Jadi menurut saya ini sebuah upaya yang harus kita hentikan, tak boleh kita menjustifikasi sebuah persoalan yang belum tuntas," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (26/4) lalu.

Moeldoko mengatakan, ketimbang menggelar Ijtima Ulama, lebih baik persoalan adanya dugaan kecurangan dalam pemilu 2019 diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kalau pun ada kekurangan yang dilakukan atau tidak sengaja dilakukan KPU dengan segala keterbatasannya, selesaikan saja dengan cara-cara konstitusional. Bukan dengan Ijtima, itu apa urusannya? Urusan politik kok dicampuradukkan, enggak karu-karuan, sehingga membingungkan masyarakat?” cetus Moeldoko. [Rmol]



 
Berita Lainnya :
  • Ini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Kabut Asap di Riau
  • Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Perubahan Iklim dan Geopolitik Dunia
  • Terkait Postingan Pungli di Perawang, Personil Polsek Tualang Lakukan Patroli
  • Cegah Stunting! Forikan Siak Gelar Penyuluhan Stunting Bagi Kader Posyandu
  • Daftar Harga Bahan Olahan Karet di Riau Bervariasi
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Ini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Kabut Asap di Riau
    #2 Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Perubahan Iklim dan Geopolitik Dunia
    #3 Terkait Postingan Pungli di Perawang, Personil Polsek Tualang Lakukan Patroli
    #4 Cegah Stunting! Forikan Siak Gelar Penyuluhan Stunting Bagi Kader Posyandu
    #5 Daftar Harga Bahan Olahan Karet di Riau Bervariasi
    #6 14 Tahun Jadi Guru Honor, Akhirnya Era Santi Terima SK PPPK Dari Bupati Siak
    #7 Pemkab Rokan Hulu Umumkan Pemenang Lomba Sayembara Logo HUT Rohul ke 24
    #8 Modal KTP Saja, Warga Siak Sudah Bisa Berobat Gratis
    #9 Patroli Udara Karhutla, Wilayah Kabupaten Siak Nihil Titik Api
    #10 Kapolres Pelalawan Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana dan Karthutla
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved