SIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Pemkab Siak pun melakukan berbagai langkah-langkah penanggulangan stunting untuk target yang akan dicapai tersebit.

Diketahui, angka stunting di Kabupaten Siak saat ini sebesar 19 persen, dan merupakan standar di bawah Provinsi juga Nasional. Artinya Pemkab Siak lebih bagus dari provinsi yang angka stuntingnya mencapai 22 persen dan pusat 24 persen, Pemerintah Kabupaten Siak menargetkan di 2024 angka stunting menjadi 14 persen.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Siak, Saifullah menyebutkan, sesuai dengan kewenangan di DP3AP2KB, untuk program stunting lebih memfokuskan kepada tenaga pendamping keluarga (TPK), sementara untuk penanganan kasus stunting oleh Dinas Kesehatan.

"Kita sudah membentuk kelompok-kelompok TPK yang jumlah kadernya sebanyak 774 orang yang berada di 131 Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak. Jadi itu upaya kita, kita akan memberikan pendampingan kepada mereka dan kita juga akan mengadakan pelatihan yang langsung di bina BKKBN Provinsi Riau untuk tenaga pendamping ini," ujar Saifullah.

Sementara, Wakil Bupati Siak Husni Merza daalam suatua kesempatan ketika mengikuti kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak secara virtual, di Ruang Bandar Siak Lt.II Kantor Bupati Siak, beberapa waktu lalu, juga nengatakan bahwa upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Siak jauh lebih baik dibandikan daerah lain.  

"Banyak arahan-arahan menarik yang kita dapatkan dalam kegiatan ini, dan ini juga merupakan semangat dan komitmen bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk menangani stunting kedepan. Khususnya kita di Kabupaten Siak ini, untuk mencapai penurunan stunting sesuai dengan target yang kita canangkan," kata Husni usai mengikuti kegiatan tersebut.

Selain itu Husni juga mengatakan, melalui kegiatan apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini menjadi semangat baru bagi tim pendamping keluarga khususnya menangani masalah penurunan stunting di Kabupaten Siak.

Sementara  Ketua TP PKK Kabupaten Siak , Rasidah Alfedri mengatakan, salah satu faktor terjadinya kondisi stunting karena kurangnya asupan makanan bergizi kepada ibu hamil dan anak-anak balita. Dengan makan ikan dalam beragam bentuk olahan sangat membantu untuk mencegah stunting. Hal ini mengingat ikan memiliki gizi lengkap kebutuhan untuk pertumbuhan manusia.

"Untuk itu, sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik karena memiliki protein tinggi, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, dengan asupan pangan lengkap, maka penanganan penurunan stunting dapat dillaksanakan." ucap Rasidah Alfedri selaku Ketua TP PKK Kabupaten Siak, dalam beberapa kesempatan yang lalu.  

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa untuk menurunkan angka stunting di daerah ini (Kabupaten Siak) harus melibatkan semua stake holder di Pemerintahan Kabupaten Siak, baik itu masyarakat, pemerintah dan leembaga-lembaga swasta lainnya. (Adv)