Waspada! Ini Tiga Celah Setan Menggoda Manusia
Rabu, 14-09-2022 - 06:06:12 WIB
RIAUTRUST.COM - Alquran telah menegaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata dan abadi bagi manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin ayat 60:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.
Namun demikianm banyak orang justru membuka pintu bagi setan sehingga leluasa menggoda dan membuat lalai. Akibatnya seseorang menjadi manusia yang tidak taat kepada Allah. Imam Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub mengatakan bahwa hati manusia seperti benteng dan musuhnya adalah setan. Maka, hendaknya seseorang menjaga hatinya dari serangan setan. Di mana setan menyerang manusia dari segala penjuru agar manusia lalai.
Imam Ghazali memberitahukan ada sejumlah kondisi yang menjadi celah bagi setan sehingga dapat mudah menguasai manusia.
Apa saja?
Alquran telah menegaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata.
Pertama, emosi dan syahwat. Orang yang tidak mampu mengendalikan emosi dan syahwatnya akan dengan mudah bagi setan untuk mengendalikannya sehingga orang tersebut tergelincir dalam kehinaan. Mudah bagi setan mengendalikan orang yang ditunggangi emosi dan syahwat sehingga orang tersebut tidak memiliki akal yang sehat.
"Kalau orang sudah terbawa emosinya, darahnya mendidih, dia tidak memikirkan lagi. Sehingga perintah-perintah di otak itu lebih kejam dari pada binatang. Makannya hati-hati terhadap pintu kemarahan dan syahwat," kata KH Sholahuddin Hamid saat mengisi kajian zuhur di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa hari lalu.
Kedua, keangkuhan dan tamak. Kiai Sholahuddin mengatakan orang yang ambisius cenderung lebih mudah digoda oleh setan. Orang yang ambisius akan melakukan berbagai cara untuk mencapai mimpinya. Karena itu, Imam Ghazali mengatakan boleh bagi seseorang dihormati dan dihargai, tetapi tidak berlebihan. Orang-orang yang ambisius terlebih pada kekuasaan akan mudah dikendalikan setan.
Ketiga, kekenyangan dari makanan. Orang yang menghamba pada perut, yakni yang berlebihan dalam makan dan minum akan mudah untuk digoda setan sehingga orang tersebut lalai. Karenanya Rasulullah mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam makanan. Rasul memberikan teladan untuk makan dan minum secukupnya. Kiai Sholahuddin mengatakan orang yang terlalu banyak maka akan berat untuk melaksanakan ibadah. Karenanya Islam menganjurkan untuk memperbanyak puasa sunah.
REPUBLIKA.CO.ID,
Komentar Anda :