TEMBILAHAN - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardanberharap Festival Menongkah bisa menjadi iven tahunan dan masuk kalender pariwisata kabupaten setempat sehingga bisa menggaet wisatawan lebih banyak.

Dikatakan Bupati, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga dan Kebudayaan terus memberikan perhatian pada kebudayaan menongkah masyarakat Duano.

“Melihat potensi alam serta ramainya antusias masyarakat dalam festival Menongkah ini, melalui dinas Pariwisata dan kebudayaan, Saya harapkan iven ini bisa dimasukkan dalam kalender iven tahunan Kabupaten Indragiri Hilir," ucap Bupati Wardan saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi Festival Menongkah di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Jumat.

Pembukaan Festival Menongkah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Bekawan bersama Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Inhil ini dalam rangka memperingati hari Ozon se-Dunia.

Kegiatan tersebut juga disejalankan dengan kegiatan aksi menanam 1.000 bibit bakau dan penyerahan bantuan 200 papan tongkah untuk nelayan.

Bupati mengatakan, menongkah kerang merupakan tradisi leluhur masyarakat suku Duano yang juga dikenal sebagai suku orang laut.

Suku Duano pernah berjaya di masa lalu dan dicatat dalam sejarah dunia dan terus menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat.

“Tadi kita juga telah melihat bersama tarian Mut Tiangan (Menangkap Kerang) yang ditampilkan, saya juga berharap tarian ini menjadi tarian daerah kabupaten Indragiri Hilir,” tambah Bupati.

Menongkah kerang adalah kegiatan berselancar di atas lumpur untuk mencari kerang dengan menggunakan sebilah papan.

Festival Menongkah sudah dua kali mendapat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), yaitu pada 2008 untuk rekor peserta menongkah terbanyak dan 2016 rekor mandi di atas papan tongkah terbanyak.

(ANTARA)