Breaking News
Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab | Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa | Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini | Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai | Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB | Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z Kamis, 25 April 2024

 
Upaya Pangeran MbS Hapus Wahabi sebagai Satu-satunya Ideologi di Saudi
Selasa, 01-11-2022 - 20:52:23 WIB

RIAUTRUST.com  - Ajaran Salafi-Wahabi dianut oleh sekitar lima juta Muslim Sunni di Arab Saudi. Karenanya, Wahabi dikenal sebagai paham Islam paling berpengaruh di sana.

Paham ini sangat melekat dengan Saudi karena ditegakkan oleh para ulama yang menjalankan peradilan dan polisi agama Saudi selama beberapa dekade. Ditambah, pemerintah Arab Saudi mengikuti tafsiran Wahabi terhadap kitab suci Al-Quran.

Ajaran Wahabi mencirikan diri sebagai muwahhidn atau unitarian, yakni istilah dari penekanan mereka pada keesaan mutlak Tuhan atau tauhid. Mereka menolak semua tindakan yang mereka anggap menyiratkan kemusyrikan.

Kendati demikian, Saudi terus mengalami sejumlah perubahan dari waktu ke waktu. Terlebih, saat Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman (MbS) memegang tonggak kepemimpinan di negara itu.

MbS menegaskan ajaran yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahhab alias wahabisme bukan satu-satunya ideologi dan identitas Saudi selama ini.

"Hari ini tak boleh ada satu pun pihak yang memaksakan ajaran mereka yang menjadikannya satu-satunya paham di Saudi," ujar MbS dalam wawancara dengan media The Atlantic, dikutip dari media pemerintah, Saudi Gazzette.

"Mungkin itu pernah menjadi sejarah kami seperti yang pernah saya katakan tepatnya pada era 1980-an, 1990-an, dan awal 2000-an. Hari ini, kami berada dalam jalur yang benar," imbuh dia.

Sebagai bukti dari ucapannya, pelbagai upaya pun dilakukan MbS. Ia banyak telah membuat terobosan baru di negaranya.

MbS berupaya untuk membatasi kekuasaan ulama garis keras dan sheikh terkenal yang mendorong pandangan Islam tanpa kompromi di Saudi.

Selain itu, MbS menyebut hubungan negaranya dengan aliran Wahabi adalah satu masalah. Puluhan tokoh keagamaan ternama Saudi ditahan dalam operasi yang diperintah olehnya.

Tangkap Sejumlah Tokoh Agama

MbS telah menjalankan pemerintahan negara itu sejak 2017 atas restu Raja Salman. Namun, Ia baru resmi dilantik sebagai perdana menteri oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz pada September 2022.

Ada sejumlah tokoh yang ditangkap selama era kepemimpinan MbS. Mereka berasal dari kalangan ulama hingga imam.

Pertama, pembaca Alquran atau Qari, Sheikh Abdullah Basfar. Ia ditangkap pada Agustus 2020 lalu. Alasan penahanan Basfar belum diketahui hingga saat ini.

Namun menurut sejumlah pihak, Basfar ditangkap karena memimpin salat. Ia pernah memimpin salat di lapangan Masjid Hagia Sophia pada 2014 atau saat tempat itu masih belum diizinkan sebagai masjid.

Selanjutnya, Profesor Universitas sekaligus mantan Dekan Fakultas Syariah di Universitas Al Imam di Riyadh, Sheikh Saud Al Funaisan.

Al Funaisan ditangkap pada Maret 2020. Penangkapannya diduga sebagai bagian tindakan ekstremisme di kerajaan Saudi.

Lalu, Saleh Al Tabib juga ditangkap pada Agustus 2018 silam. Alasannya karena khotbahnya dinilai mengkritik kebijakan kerajaan.

Saleh Al Tabib pernah mengkritik kebijakan yang mulai mengizinkan kaum perempuan dan laki-laki berkumpul di acara-acara publik seperti festival musik hingga pertandingan olahraga dalam khotbahnya, sebagaimana dilansir dari Khaleej Online.

Kemudian, Sheikh Salman Al-Awda yang ditangkap saat penggerebekan terhadap penentang pemerintah pada September 2017 lalu.

Menurut Kelompok Pemerhati HAM, Amnesty Internasional, Salman Al-Awda ditangkap setelah mengunggah pendapatnya yang mendukung laporan yang memuat kemungkinan rekonsiliasi antara Saudi dan Qatar di media sosial Twitter.

Sedangkan, Saudi telah menutup hubungan diplomatik, ekonomi, serta segala akses berkaitan dengan Qatar sejak Juni 2017 silam.

Sumber:
CNN Indonesia




 
Berita Lainnya :
  • Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
  • Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
  • Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
  • Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai
  • Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #2 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #3 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
    #4 Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai
    #5 Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB
    #6 Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z
    #7 Pemerintah Buka Kuliah Gratis Untuk Pekebun Kalapa Sawit Hingga ASN
    #8 Semangat Gesa Jalan, Pemprov Riau Mulai Perbaiki Jalan Ahmad Yani Pekanbaru
    #9 Indah dan Uniknya Stand Bazar MTQ Kabupaten Siak Tingkat Provinsi Riau di Dumai
    #10 Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved