Breaking News
Balap Sepeda Internasional Tour De Siak Resmi Dibuka, Alfedri : Ramaikan Kota Istana | Bupati Rokan Hulu Serahkan Penganugerahan Penghargaan Bagi Pemenang Lomba Innovative Award Tahun 2 | Dishub Tak Siagakan Petugas, Jalur Sepeda Jalan Diponegoro Kembali Jadi Tempat Parkir | KPU Ubah Format Debat Pilpres 2024, tidak Ada Debat Khusus Cawapres Seperti 2019 | Pakar Hukum Gugat Peraturan KPU Nomor 23 ke MA | MTQ ke 23 Tingkat Kabupaten Siak 2023 Secara Resmi Ditutup Wakil Bupati Husni Merza Senin, 4 Desember 2023

 
Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Perubahan Iklim dan Geopolitik Dunia
Sabtu, 30-09-2023 - 20:15:28 WIB

PEKANBARU - Pemerintah meminta semua pihak untuk mewaspadai kelangkaan pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim dan situasi geopolitik dunia.

“Kenaikan suhu bumi, kekeringan di mana-mana, kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal tanam, menyebabkan gagal panen. Dan super El Nino yang ada di tujuh provinsi di negara kita juga mempengaruhi pasokan pangan pada rakyat kita Indonesia. Plus ditambah yang kedua, yang pertama ancaman perubahan iklim, yang kedua juga yang berkaitan dengan geopolitik dunia, yang juga berpengaruh pada pasokan pangan,” kata Presiden Jokowi dikutip Sabtu (30/9/2023).

Ia menyampaikan, krisis geopolitik dunia yang menyebabkan kelangkaan pangan itu disebabkan oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

Perang dua negara penghasil gandum terbesar itu menyebabkan sebanyak 207 juta ton gandum tidak bisa diekspor karena alasan keamanan.

“Sehingga yang terjadi adalah di Afrika, di Asia maupun di Eropa sendiri kekurangan pangan itu betul-betul nyata dan terjadi. Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi. Yang biasanya sarapan pagi, sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan,” kata Presiden.

Kelangkaan pangan yang terjadi di seluruh dunia tersebut, membuat sebanyak 22 negara menghentikan ekspor pangan, termasuk beras, untuk mengamankan pasokan di negaranya masing-masing.

“Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar terakhir juga akan masuk lagi tidak mengekspor bahan pangannya. Betapa nanti kalau ini diterus-teruskan ini semua harga bahan pokok pangan semuanya akan naik,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Presiden menegaskan perlunya visi taktis yang memuat rencana kerja detail dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan terkait program kedaulatan pangan. Menurutnya, kedaulatan pangan sangat diperlukan untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah.

“Kita tahu penduduk kita sudah 278 juta, penduduk kita saat ini sudah 278 juta. Dunia juga sudah lebih dari 8 miliar, penduduk dunia, dan akan terus bertambah. Di tahun 2030 diperkirakan sudah mencapai 310 [juta], karena pertumbuhan penduduk kita 1,25 persen kenaikannya per tahun. Artinya sekali lagi, pangan menjadi kunci. Seperti yang disampaikan oleh Bung Karno, pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa, itu betul sekali, beliau sudah melihat kejadian yang sekarang ini kita alami,” tegasnya.

Ia menjelaskan, visi taktis yang memuat rencana kerja detail tersebut juga diperlukan untuk merencanakan jumlah pembangunan infrastruktur penunjang produksi pangan, seperti irigasi dan embung. Presiden juga menilai, jumlah infrastruktur penunjang produksi pangan di Indonesia masih kurang dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Karena waduk kita mungkin sampai tahun depan baru akan tambah kira-kira 61 waduk. Total waduk kita kurang lebih nanti plus 230 berarti kurang lebih 300-an waduk. Masih sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan Korea, dengan China, belum ada 10 persennya kita. Artinya, masih perlu kerja keras untuk menyelesaikan infrastruktur yang berkaitan dengan pangan yang kita miliki,” tukasnya.

(Mc-Riau)




 
Berita Lainnya :
  • Balap Sepeda Internasional Tour De Siak Resmi Dibuka, Alfedri : Ramaikan Kota Istana
  • Dishub Tak Siagakan Petugas, Jalur Sepeda Jalan Diponegoro Kembali Jadi Tempat Parkir
  • KPU Ubah Format Debat Pilpres 2024, tidak Ada Debat Khusus Cawapres Seperti 2019
  • Pakar Hukum Gugat Peraturan KPU Nomor 23 ke MA
  • MTQ ke 23 Tingkat Kabupaten Siak 2023 Secara Resmi Ditutup Wakil Bupati Husni Merza
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Balap Sepeda Internasional Tour De Siak Resmi Dibuka, Alfedri : Ramaikan Kota Istana
    #2 Dishub Tak Siagakan Petugas, Jalur Sepeda Jalan Diponegoro Kembali Jadi Tempat Parkir
    #3 KPU Ubah Format Debat Pilpres 2024, tidak Ada Debat Khusus Cawapres Seperti 2019
    #4 Pakar Hukum Gugat Peraturan KPU Nomor 23 ke MA
    #5 MTQ ke 23 Tingkat Kabupaten Siak 2023 Secara Resmi Ditutup Wakil Bupati Husni Merza
    #6 Pembukaan Acara Tour de Siak Tahun 2023
    #7 APBD Kabupaten Siak TA 2024 Sebesar 2,9 Trilyun
    #8 Bupati H. Zukri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa Kemenkes
    #9 Ciptakan Pemilu Berkeadilan dan Damai Bawaslu Siak Taja Tabligh Akbar
    #10 Masyarakat Diminta Waspada, DBD di Riau Tembus 1.537 Kasus
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved