Breaking News
Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal | Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM | AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023 | Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai Jumat, 26 April 2024

 
Hikmah:
Terperangkap Tipu Daya Serangan Wabah Penyakit
Kamis, 29-04-2021 - 08:43:59 WIB

Keberadaan Suku Kayi  yang dipimpin Sulaiman Syah dinilai bakal menjadi penghalang bagi cita-cita besar Pasukan Templar untuk  kembali menguasai Yerusalem.

Titus, Sang Komandan Pasukan Templar, makin sakit hati gara-gara anak Sulaiman Syah yang bernama Ertugrul berhasil menghabisi nyawa Bisol,  serta membebaskan tawanan. Sang adik Titus itu dipercaya sebagai pemimpin ksatria untuk membawa tawanan. Tawanannya merupakan dari pihak anggota keluarga Kerajaan Seljuk.

Berbagai cara dan tipu daya dirancang untuk menghancurkan Suku Kayi, salah satu suku yang ada di Turki. Suku-suku yang ada di Turki  pada masa itu hidup di perkemahan-perkemahan dan berpindah-pindah.

Dari markasnya di sebuah Kastil, Sang Pemimpin Kastil Petrucio Muncini bersama  Titus tidak hanya melakukan serangan fisik terhadap Suku Kayi. Bahkan, juga melakukan serangan dengan menyebarkan virus wabah penyakit di pemukiman suku.

Namun, para penyebar virus wabah penyakit berhasil ditangkap. Mereka yang juga sudah tertular wabah penyakit beserta  virus penyakit yang dibawanya dibakar agar warga Suku Kayi tidak terjangkit.

Ternyata Suku Kayi tidak serta merta terbebas dari wabah penyakit ini. Para penyebar wabah ada yang berhasil memasukkannya ke dalam tempat air minuman ternak. Akibatnya,  beberapa ekor ternak terjangkit wabah dan menular pula ke sejumlah warga.

Menyadari adanya warga yang terjangkit wabah penyakit,  Suku Kayi mengambil langkah penanganan dan pencegahan agar tak menular dan tak merebak ke warga yang lainnya. Warga yang tertular wabah penyakit diisolasi ke suatu tempat untuk pelaksanaan pengobatan. Sementara hewan ternak yang tertular dibakar agar tidak ada lagi ancaman penularan virus wabah penyakit.

Suku Kayi berhasil mengatasi serangan wabah penyakit. Namun, Pasukan Templar tak patah arang. Kegagalan menyebarkan wabah penyakit ditutupinya dengan tipu daya penyebaran  informasi bohong (hoax) tentang adanya wabah penyakit yang menyerang Suku Kayi.

Dampak informasi hoaks ini lebih dahsyat lagi dibandingkan dari wabah itu sendiri. Kepercayaan Pemimpin Aleppo Emir Al Aziz Muhammad Ibn Ghazi kepada Suku Kayi hilang seketika tatkala mendapat bisikan dari orang kepercayaannya, Komandan Nasir.

Emir Aleppo dari Dinasti Ayyubi ini tidak sekadar  percaya, tapi justeru berubah menjadi murka karena hasutan Pemimpin Templar yang dibisikkan melalui  orang kepercayaannya. Emir Aleppo terperangkap tipu daya, tak sadar bahwa Nasir adalah pengkhianat yang merupakan kaki tangan Pasukan Templar.

Piagam kesepakatan antara Emir Aleppo dengan Suku Kayi akhirnya dikoyak-koyak  Sang Emir. Suku Kayi yang semula bakal diberi lahan untuk pindah dan mendirikan perkemahan di wilayah Aleppo,  akhirnya dibatalkan.

Lebih parah lagi, Sang Emir justru ingin menangkap Ertugrul sebagai utusan Suku Kayi pada perundingan itu. Pasalnya,  Ertugrul dianggap telah berbohong soal wabah penyakit ini. Sang Emir justru lebih percaya dengan informasi hoax yang disebarkan Pasukan Templar ketimbang mendapat penjelasan dari Ertugrul.

Segala tipu daya berhasil dihadapi Ertugrul. Komandan pasukan Aleppo Nasir berhasil ditangkap. Ertugrul pun bisa membuktikan bahwa Nasir merupakan pengkhianat, kaki tangan Pasukan Templar yang ingin menghancurkan kekuatan Aleppo dari dalam istana.

Ertugrul juga berhasil mengatasi tipu daya Pasukan Templar. Tanpa diduga oleh Pasukan Templar, Ksatria Suku Kayi menyerang ke markas Templar dan menghancurkan Kastil. Sang pemimpin Petrucio Muncini akhirnya tewas. Namun sayangnya, Komandan Pasukan Templar Titus berhasil kabur.

Peristiwa sejarah perjuangan Suku Kayi dalam menghadapi kekuatan  penjajah dan semangat pantang menyerah dalam menegakkan panji-panji Islam ini diangkat dalam filem seri berjudul Dirilis Ertugrul. Kisah sejarah yang diproduksi Tekden Film dari Turki  ini patut kita petik hikmahnya.

Perjuangan Ertugrul tidaklah mudah. Penuh tipu daya dan dihadapkan dengan lingkaran pengkhianat. Meski nyawa Ertugrul berulang kali hampir melayang, namun dia tak pernah menyerah. Tidak pula tunduk pada  kezaliman.

Semangat kepahlawanannya mengalir dalam darah anaknya. Di tangan anak bungsunya, Osman Ghazi, maka lahirlah Empayer  Islam terbesar yang dikenal dengan Khilafah Utsmaniyah. Sistem pemerintahan Islam yang berkembang di Turki ini menjadi sistem kepemimpinan Umat Islam lebih dari 600 tahun lamanya.

Salah satu hikmah yang menarik di awal kisahnya adalah tipu daya serangan Pasukan Templar terhadap Suku Kayi dengan serangan virus wabah penyakit.

Menjadi iktibar bagi kita bahwa keberadaan virus wabah penyakit itu sudah ada yang diciptakan manusia sebagai sebuah senjata untuk pemusnahan suatu kaum. Jadi, virus ini bukan hanya  datang dengan sendirinya, sebagai suatu kehendak dari Sang Penguasa Alam.

Bila ini terjadi di masa depan, kita sangat berharap ada tokoh-tokoh yang jeli, tidak mudah percaya dengan informasi yang menyesatkan. Sebagaimana pemimpin Aleppo Emir Al Aziz yang terperangkap tipu daya informasi bohong.

Kita juga berharap muncul orang-orang hebat di negeri ini, sesuai dengan bidangnya. Para ilmuan, dokter, hingga para ulama yang tidak mudah diperdaya dengan sebuah tipu daya.

Bahkan, sangat tidak kita harapkan adanya ulama yang dengan mudah membenarkan apapun yang dibuat kelompok orang tertentu, sehingga dengan mudah pula mengeluarkan jurus tentang dalil-dalil yang membenarkannya, tanpa mengamati dan meneliti lebih dalam kondisi riil di tengah masyarakatnya.*(yusnaidi abdullah)



 
Berita Lainnya :
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  • Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
  • Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
  • AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #2 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #3 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #4 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #5 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #6 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #7 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
    #8 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #9 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #10 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved