SIAK  - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Arfan Usman sudah sepekan menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. Padahal ia sudah disuntik vaksinasi bulan lalu. Arfan Usman sekeluarga dilaporkan positif Covid-19 pada Kamis (27/5/2021).

"Baru selesai swab ke-2 Rabu (26/5/2021) minggu lalu. Hasilnya istri, saya, anak dan cucu positif Covid-19," kata Arfan Usman dihubungi Jumat (4/6/2021).

Saat ini ia bekerja dari rumah saja. Kemudian mengikuti petunjuk dokter untuk proses penyembuhan selama masa isolasi.

"Sekarang saya work from home (WFH), mohon doa semuanya untuk kesembuhan kami, agar dapat beraktifitas sebagaimana sedia kala," katanya.

Arfan mengaku sudah menjalani vaksin ke RSUD Tengku Rafian Siak didampingi istri dan anaknya, Rabu (28/4/2021) lalu. Meskipun ia sudah divaksin namun tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tiba-tiba beberapa hari belakangan swab antigennya reaktif. Saat diswab, hasilnya positif dan langsung isolasi mandiri di rumahnya.

Sebelumnya saat mengikuti vaksin di RSUD Tengku Rafian Siak, Arfan mengaku tidak ada persiapan sebelum divaksin. Karena sebelumnya ia sudah diskrining untuk divaksin namun tertunda.

"Waktu gelombang pertama dulu saya tidak diperbolehkan untuk divaksin karena saya ada alergi, namun hari ini saya sudah diperbolehkan dan tentu tidak ada persiapan khusus," katanya.

Arfan meminta kepada masyarakat dan semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan program vaksinasi itu. "Karena ini merupakan program nasional, tentu kita harus mendukung dan menyukseskannya," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak meragukan vaksin tersebut, karena sudah dijamin kehalalan dan keamanannya.

"Ini program nasional, jangan diragukan lagi. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat," imbuhnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Siak Budhi Yuwono membenarkan hal tersebut, ia mengatakan Sekda Siak awalnya swab antigen dan hasilnya reaktif. Kemudian Sekda tersebut langsung swab di RSUD Tengku Rafian Siak.

"Saat ini kebijakan Pak Bupati tetap WFH 50 persen di masing-masing kantor. Objek wisata masih ditutup dan kami tetap melakukan pengetatan pengawasan untuk menerapkan disiplin prokes," kata Budhi.

Meski sudah divaksin, virus Corona masih tetap bisa menyerang tubuh manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengutip dari Kompas.com, yang mengatakan, masyarakat perlu memahami bahwa vaksin tidak mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Yang mencegah penularan itu 3M, termasuk menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Karena tertular itu kan virus masuk ke dalam tubuh kita, dan benteng kita itu 3M," kata Nadia.

Nadia menjelaskan, setiap orang yang sudah divaksin masih memiliki peluang untuk tertular virus corona. Namun dengan adanya vaksin, maka potensi seseorang untuk bergejala atau jatuh sakit dengan kondisi parah ketika tertular virus corona dapat dikurangi.

"Perlindungannya tetap tidak 100 persen. Tapi dia (vaksin) sudah menurunkan risiko kita jadi sakit itu 65-95 persen," jelas Nadia. (Info)