Pelalawan - Riautrust com - DPRD Pelalawan Gelar Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa SMA yang ada di Kota Pangkalan Kerinci terkait masih adanya siswa-siswi SMA yang belum di terima di sekolah SMA yang ada di Kota Pangkalan Kerinci.

Rapat dipimpim Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pelalawan Safrizal SE, bersama Wakil Ketua II Faisal M,si, turut hadir Ketua Komisi 1 Nasaruddin Us SH, beserta anggota Monang Pasaribu, Sozifao Hia M.si, Kadis Pendidikan Kabupaten Pelalawan Abu bakar, Beserta kepala sekolah SMAN 2, SMAN Bernas dan perwakilan dari SMAN 1 Claudia (Plt Kepala Sejolah), Candra (Panitia PPDB SMA1) beserta tokoh masyarakat Pangkalan kerinci dan orang tua murid, di Kantor DPRD Pelalawan lantai tiga Senin 1/08/2022

Sedianya Hearing ini juga di hadiri Kepala Dinas Pendidikan (PLT) Provinsi Riau namun tidak memenuhi panggilan dari Komisi I DPRD Kabupaten Pelalawan, pada hal untuk menentukan bisa tidaknya SMA di Kota Pangkalan Kerinci ini dapat menambah Rombongan Belajar (ruangan kelas) harus seizin dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, karena yang mengurus masalah pendidikan tingkat SMA menjadi wewenang dari Dinas Pendidikan Propinsi Riau.

Lebi lanjut Safrizal menjelaskan, kita akan berusaha menampung semua siswa-siswi yang belum bersekolah di perkirakan lebih kurang se-100 siswa-siswi yang belum tertampung pada PPDB tahun ajaran 2022-2023 dan akan dikomandoi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan. Oleh sebab itu
“kita ajukan penambahan rombel yang jelas banyak yang tidak di terima di SMAN 1, SMAN 2, SMAN Bernas, untuk itu kita data dahulu melalui Kadis Pendidikan Kabupaten Pelalawan, totalnya nanti akan dipastikan berapa jumlah Siswa-Siswi yang belum tertampung inilah nanti yang menjadi data buat pengajuan ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau” solusinya pasti ada penambahan kelas, dan kita akan tetap mengambil kebijakan, supaya anak-anak bisa sekolah ",Jelas Syafrizal.

Hal yang membuat peserta RPD heran dan membuat peserta miris adalah ketika Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pelalawan mempertanyakan pihak SMPN 1 agar dapat memberikan data faktual siswa yang terdaftar online dan yang ditolak.

Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Pangakalan Kerinci Claudia, tidak dapat memberikan data sebagaimana dengan SMAN 2 dan SMAN Bernas dapat memaparkan data-data nya, justru pihaknya hanya menjelaskan saat ini ada 9 lokal dengan jumlah Siswa-siswi baru sebanyak 324 orang. Dimana 324 di peroleh 36 orang' kali 9 Rombel, pada hal nyatanya jumlah Siswa-siswi baru saat ini sebanyak 325.

Claudia menjelaskan siswa dalam satu rombel tidak boleh lebih dari 36 orang', jika lebih nanti tidak muncul Dapodik siswa yang bersangkutan. Namun ketika salah satu tokoh masyarakat mempertanyakan di antara 9 kelas terdapat satu kelas yang jumlah muridnya sebanyak 37 orang dan pada saat pengumuman kelulusan jumlah Siswa-siswi hanya 280 orang tapi Claudia mengatakan terdapat 324 orang siswa-siswi baru. Pada hal dari data yang di miliki salah seorang tokoh masyarakat, terjadi penambahan siswa-siswi sebanyak 46 orang setelah adanya pengumuman pendaftan secara online, bukan 45 seperti yang di sampaikan sebelumnya.

Menangapi hal ini Claudia dengan terbata-bata mengakui ada kesalahan ke ketika pendaftaran ulang ada 1 siswa yang awalnya tidak mau mendaftar ulang tapi nyatanya mendaftar ulang juga padahal sebelumnya kursi siswa yang bersangkutan sudah sempat terisi oleh siswa lainnya. Sedangkan penambahan siswa-siswi yang 46 orang Claudia tidak memberikan penjelasan. (PM)