Mitos atau Fakta, Anak Boleh Minum Kopi agar Tidak Kejang?
Kamis, 03-11-2022 - 05:51:07 WIB
RIAUTRUST.com -- Sebagian orang menganggap tak masalah anak-anak menyicip kopi jika dalam jumlah kecil. Apakah aman memberikan kopi pada anak meski sedikit?
Alih-alih mengatakan aman, ahli kesehatan justru tidak merekomendasikan orang tua untuk membiarkan si buah hati turut meminum kopi.
Beberapa waktu lalu, penyanyi Krisdayanti mengunggah rekaman kebersamaannya dengan sang cucu, Ameena Nur Atta, dalam sebuah Reels Instagram. Dalam video tersebut, pelantun "Cobalah untuk Setia" ini membiarkan Ameena menyicip sedikit kopi yang tengah dinikmatinya.
Hal ini memicu perdebatan warganet. Ada sebagian yang tidak setuju, tetapi tak sedikit yang mendukung sebab kopi dianggap mampu mencegah anak mengalami kejang atau step.
Para ahli kesehatan sebenarnya telah memperingatkan bahwa kopi dan minuman berkafein lainnya bisa berbahaya buat anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan tidak memberikan kopi, teh, soda, minuman olahraga atau produk serupa buat anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Sementara remaja 12-18 tahun harus membatasi asupan mereka hingga kurang dari 100 mg per hari.
Sebagai contoh, dalam sebotol minuman olahraga mengandung 250 mg kafein, lalu 47 mg dalam secangkir teh, dan 46 mg dalam soda diet.
Jangan lupa bahwa kafein juga terdapat dalam cokelat. Kandungan kafein pun semakin tinggi saat warna cokelat semakin gelap. Bahaya kopi buat anak
Buat orang dewasa, mungkin kopi yang diminum tak seberapa. Namun pada anak, kopi bisa membawa petaka.
Terlalu banyak asupan kafein akan mengakibatkan anak mengalami peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, refluks asam, kecemasan, dan gangguan tidur.
"Anak-anak muncul di ruang gawat darurat dengan detak jantung tidak teratur atau yang kita sebut takikardia atau detak jantung cepat," kata dokter anak Mark Corkins, Ketua Komite Nutrisi untuk American Academy of Pediatrics, seperti dikutip dari CNN.
Anak-anak sangat sensitif terhadap efek kafein. Anak-anak usia jelang remaja dan remaja pun bisa kehilangan kontrol dalam mengonsumsi pangan dengan kandungan kafein.
Seperti dikutip dari Cleveland Clinic, kafein akan memicu beberapa masalah seperti:
- irama jantung tidak normal, - kecemasan, - dehidrasi, - diare, - sakit kepala, - tekanan darah tinggi, - murung, - gelisah, - kejang, - gangguan tidur, - tremor, - sakit perut. (els/asr)