ROKAN HILIR - Sekretaris Yayasan Fastabiqul Khairat Kabupaten Rokan Hilir Wazirwan Yunus mengatakankelanjutan pembangunan Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho yang berlokasi di areal Pujasera Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko belum ada lampu hijau.

"Masjid Cheng Ho ini sudah dilaunching dua tahun yang lalu. Kami sudah bertemu kembali dengan para donatur yang ingin membangun masjid tersebut. Kemarin dia menyanggupi ingin melanjutkan pembangunan pada bulan Desember ini. Tapi sampai hari ini tanggal 3 Desember 2022 nampaknya belum ada lampu hijaunya," kata Wazirwan Yunus di Bagansiapiapi, Sabtu (3/12) malam.

"Tapi kita berdoa kalau memang sampai awal 2023 nanti tidak terlaksana kami akan mengambil langkah, dalam arti bagaimana kita mencari donatur yang baru untuk melanjutkan pembangunannya. Dengan syarat donatur yang lama menyerahkan sepenuhnya kepada kita Yayasan Fastabiqul Khairat Rohil," tambah dia.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Fastabiqul Khairat Rohil, Surya Arfan mengatakan pembangunan Masjid Cheng Ho ini merupakan sumbangsih dari masyarakat Tionghoa Rohil di perantauan.

Adapun desain yang akan dilaksanakan, terangnya, yakni perpaduan antara Tionghoa dan Melayu. Dimana luas lahan seluas dua hektare dengan bangunan dua lantai dan direncanakan akan dibuat Seribu Kubah sebagai simbol Kabupaten Rohil 'Negeri Seribu Kubah'. Juga dilengkapi beberapa ornamen nantinya di dalam Masjid tersebut. "Dana dibutuhkan sampai selesainya bangunan ini di luar lahan itu berkisar Rp10 miliar lebih," kata Surya.

Di Masjid itu juga nantinya dilengkapi dengan miniatur Bakar Tongkang. Kemudian juga pusat kajian Al-Qur'an, Islamic Center, gedung MDA, taman bermain, gedung pertemuan dan menara dua buah dengan ketinggian sekitar 25 meter 17 tingkat.

"Dengan berbagai kelengkapan Masjid Cheng Ho tersebut diharapkan agar dapat menjadi multifungsi sebagai pusat pembinaan mualaf," ujar Surya.

Sumber:
Antara