ROHUL- Bencana banjir yang melanda Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kini menjadi sorotan utama. Berdasarkan data BPBD Rohul, sebanyak 4.056 rumah dan 15.586 warga yang tersebar di 7 kecamatan terdampak oleh banjir.

Kecamatan Rambah dan Bonai Darussalam menjadi daerah yang paling terparah dampaknya. Di Kecamatan Rambah, 1.242 rumah terendam banjir dengan 4.957 warga terdampak. Sementara di Bonai Darussalam, banjir telah berlangsung selama 4 hari tanpa tanda-tanda surut.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu telah melakukan upaya cepat merespons musibah banjir yang terjadi dengan menerjunkan tim dari BPBD, Dinas Sosial PPA dan instansi terkait lainya guna membantu para korban banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Rohul, Zuljandri Rossa, mengatakan bahwa untuk memaksimalkan penanganan bencana, khususnya banjir, Bupati Rokan Hulu Sukiman telah mengeluarkan SK Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir hingga 29 Desember mendatang.

"Bupati menyikapi serius musibah banjir yang terjadi di Rokan Hulu. Selain memerintahkan kami melakukan segala upaya penanganan dan penyelamatan warga, bupati juga telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir hingga 29 Desember mendatang," cakap Kalaksa BPBD Rohul, Zuljandri Rossa.

Zuljandri mengatakan, penetapan Status Tanggap Darurat merupakan langkah strategis dalam penanganan bencana, sehingga upaya penanggulangan dapat dilakukan lintas sektor dan melibatkan berbagai pihak.

"Tentunya dengan telah ditetapkannya Status Tanggap, kami (BPBD, red) ataupun instansi lainnya dapat memaksimalkan upaya penanggulangan bencana, terutama terkait penggunaan anggaran kebencanaan yang sudah dialokasikan pada pos Biaya Tak Terduga (BTT)," jelasnya.

Kalaksa menyebutkan, sesuai tugas dan fungsinya, BPBD Rohul telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan Banjir, seperti evakuasi, penyediaan bantuan logistik bagi korban banjir dan tugas-tugas penanganan bencana lainnya.

"Terkait logistik, malam ini kami sudah menyalurkan ratusan nasi bungkus untuk para korban banjir. Kami juga telah memasok bahan pangan ke dapur-dapur umum," terang Zuljandri.

Zuljandri menambahkan, hingga Kamis (28/12/2023) dini hari, banjir sudah mulai berangsur surut. Meski demikian BPBD Rohul tetap menghimbau warga agar tetap waspada mengingat masih tingginya curah hujan terutama di daerah hulu sungai Batang Lubuh di perbatasan Sumatera Utara.

Berikut Data Jumlah Korban Banjir Di Rohul

1. Kecamatan rambah

a. Desa Pematang Barangan, Dusun Tulang Gajah 340 rumah terendam, 1.358 jiwa terdampak.
b. Desa Babussalam 680 rumah terendam, 2.718 jiwa terdampak.
c. Desa Koto Tinggi 56 rumah terendam, 227 jiwa terdampak.
d. Kelurahan Pasir Pengaraian 143 rumah terendam, 572 jiwa terdampak.
e. Desa Tanjung Belit 23 rumah terendam, 82 jiwa terdampak.

2. Kecamatan Rambah Hilir

a. Desa Rambah 135 rumah terendam, 538 jiwa terdampak.
b. Desa Rambah Hilir Timur 212 rumah terendam, 841 jiwa terdampak.

3. Kecamatan Tambusai

a. Kelurahan Tambusai Tengah 150 rumah terendam, 594 jiwa terdampak
b. Desa Desa Tali Kumain 186 rumah terendam, 734 jiwa terdampak.
c.Desa Sei Kumango 170 rumah terendam, 672 jiwa terdampak.

4. Kecamatan Rokan 4 Koto

a. Desa Cipang Kanan 49 rumah terendam, 192 jiwa terdampak.
b. Kelurahan Rokan 199 rumah terendam , 794 jiwa terdampak.
c. Desa Koto Ruang 49 rumah terendam, 193 jiwa terdampak.

5. Kecamatan kepenuhan

1. Desa Ulak Patian 162 Rumah terendam, 643 jiwa terdampak.
2. Desa Rantau Binuang Sakti 225 rumah terendam, 893 Jiwa terdampak.

6. Kecamatan Bonai Darussalam

a. Desa Sontang 1.000 rumah terendam, 3.912 terdampak.
b. Desa Kasang Padang 8 rumah terendam, 31 jiwa terdampak.
c. Kasang Mungkal, 150 rumah terendam, 592 jiwa terdampak

7. Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam

a. Desa Sangkir Indah 119 rumah terendam, jumlah korban terdampak masih dalam pendataan.

Sumber
Cakaplah