SIAK - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Siak, Romy Lesmana Dermawan mengungkapkan, pengembangan Smart City atau pemanfaatan teknologi kota cerdas diyakini mampu mengakselerasi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Untuk di Kabupaten Siak sendiri program Smart City mampu menyelesaikan pekerjaan besar dan isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur, lingkungan, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Ada enam indikator yang menjadi fokus pembangunan Smart City atau kota cerdas.
Enam dimensi Smart City itu, pertama Smart Governance atau sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan yang kedua adalah inovasi dalam memasarkan daerahnya. Lalu, ketiga Smart Economy pemanfaatan teknologi digital di kalangan dunia usaha.
Selanjutnya keempat yaitu, Smart Living, menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat berdasarkan kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan, dan kelayakan moda transportasi untuk mendukung mobilitas.
Kemudian kelima yakni, Smart Society masyarakat yang cerdas bertujuan untuk mewujudkan partisipasi Masyarakat melalui pemberdayaan interaksi Masyarakat, dan ke enam Smart Environment atau tata kelola lingkungan dalam pembangunan kota dengan cara cerdas.
“Enam elemen Smart City itu, pelaksanaannya ada di setiap OPD kita,” ujar Romy ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (17/7/2024).
Lanjutnya, kunci utama dalam mendukung percepatan Smart City tentu dengan mendorong seluruh OPD untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat serta menciptakan inovasi baru mewujudkan kualitas layanan publik yang baik.
Selain itu, faktor penting dan keinginan kuat (willfullness) pimpinan daerah dalam mewujudkan Smart City di Kabupaten Siak. Karena ancaman, hambatan, gangguan dan hambatan pasti akan ditemukan dalam mewujudkan Smart City.
"Alhamdulillah, berkat komitmen yang kuat dan dukungan Pak Bupati, Smart City di Siak dapat berjalan, dan 6 elemen nya terpenuhi," terangnya.
Ia juga menerangkan Kota cerdas, tidak hanya pemanfaatan aplikasi saja, aplikasi hanya pendukung. Namun, penerapan teknologi di dunia pendidikan, akses kesehatan yang mudah, infrastruktur dalam mendukung kepariwisataan, tata kelola sampah perkotaan yang baik termasuk layanan publik berbasis digital.
"Semuanya itu, dimensi Smart City, dan ini semua sudah berjalan di kabupaten Siak, contohnya pelayanan publik MPP, event pariwisata, sky walk, dan banyak lagi," sebutnya.
Romy mengapresiasi semua pihak yang terlihat dalam mendukung program smart city di kabupaten Siak. Diskominfo Siak sebagai leading sektor terus mendorong semua pihak terlibat dalam pembangunan Smart City.
"Tentu kami apresiasi semua pihak, yang telah berperan aktif mendukung program Smart City,” kata mantan Camat Dayun itu.
Ia menjelaskan, meningkatkan SDM aparatur, kualitas hidup masyarakat, tersedianya layanan jaringan internet di setiap kampung. Kemudian, peningkatan jaringan internet 5G, penerapan SPBE termasuk inovasi bujang kampung, itu semua dalam rangka menuju Smart City.
“Tinggal bagaimana program ini, berkelanjutan dasar hukumnya perlu kita tingkatkan dari Perbup menjadi Perda, serta pelaksanaan Perda itu sendiri nantinya kita harapkan bersama-sama OPD,” tandasnya.